Cerita Lucu : Sandal
Pak Dul adalah seorang bos suatu perusahaan. Ia memiliki seorang putri yang cantik, dan seorang pembantu laki-laki bernama Paijo yang menaruh minat terhadap putri Pak Dul. Tetapi malang sekali nasibnya, sebab Pak Dul memiliki sifat yang sangat keras.
Suatu hari sandal pak dul ketinggalan di kamar mandi, maka disuruhnya paijo untuk mengambilkan. Kebetulan di kamar mandi ada putri pak dul.
paijo:"mbak, saya disuruh pak dul untuk mencium pipi embak!"
putri:"kurang ajar! pergi sana!"
paijo:(berteriak) "pak dul, ndhak boleh sama putri bapak."
pak dul:"kurang ajar! sudah berani membantah ya!"
Mendengar bentakan bapaknya, terpaksa pipi kiri si putri dicium paijo. Tetapi pipi kanan tidak boleh.
paijo:(berteriak) "pak dul, yang kanan tidak boleh!"
pak dul:"masak cuma sebelah kiri! Ayo, yang kanan juga!"
paijo:"tuh kan mbak, yang kanan juga disuruh nyium."
Dengan terpaksa pipi kanan putri dicium paijo. Setelah itu, ia segera mengambil sandal dan pergi. Read More...
Suatu hari sandal pak dul ketinggalan di kamar mandi, maka disuruhnya paijo untuk mengambilkan. Kebetulan di kamar mandi ada putri pak dul.
paijo:"mbak, saya disuruh pak dul untuk mencium pipi embak!"
putri:"kurang ajar! pergi sana!"
paijo:(berteriak) "pak dul, ndhak boleh sama putri bapak."
pak dul:"kurang ajar! sudah berani membantah ya!"
Mendengar bentakan bapaknya, terpaksa pipi kiri si putri dicium paijo. Tetapi pipi kanan tidak boleh.
paijo:(berteriak) "pak dul, yang kanan tidak boleh!"
pak dul:"masak cuma sebelah kiri! Ayo, yang kanan juga!"
paijo:"tuh kan mbak, yang kanan juga disuruh nyium."
Dengan terpaksa pipi kanan putri dicium paijo. Setelah itu, ia segera mengambil sandal dan pergi. Read More...
Cerita Lucu : Sandal yang Berlainan Warna
Seorang bapak pergi dengan anaknya untuk berjalan-jalan menghirup udara segar. Belum berapa jauh berjalan, sang bapak sadar bahwa sandal yang dipakainya berlainan warna, yang kanan merah dan yang kiri berwarna biru.
Karena malas untuk kembali, ia menyuruh anaknya untuk pulang mengambilkan sandal yang betul, dan sementara itu ia menunggu di bawah pohon yang rindang. Setelah berapa lama, sang anak kembali dengan tangan kosong ….
“Kenapa kamu tidak bawa sandalnya ….?!!” ujar sang bapak gusar.
“Percuma, Pa … soalnya sandal yang di rumah juga berlainan warna.” Read More...
Karena malas untuk kembali, ia menyuruh anaknya untuk pulang mengambilkan sandal yang betul, dan sementara itu ia menunggu di bawah pohon yang rindang. Setelah berapa lama, sang anak kembali dengan tangan kosong ….
“Kenapa kamu tidak bawa sandalnya ….?!!” ujar sang bapak gusar.
“Percuma, Pa … soalnya sandal yang di rumah juga berlainan warna.” Read More...
Langganan:
Postingan (Atom)